Alamat :

بسم الله الرحمن الرحيم

Majelis Ta’lim

AL-KAAFUUR

الكافور

ان الابراريشربون من كاس كان مزاجها كا فورا    الانسان : ه

DESA PAMULIHAN KECAMATAN PAMULIHAN – SUMEDANG TELP : (022)7911943

Kamis, 05 Mei 2011

Ilmu


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

صحيح البخارى - (ج 1 / ص 130)
10 - باب الْعِلْمُ قَبْلَ الْقَوْلِ وَالْعَمَلِ . ( 10 ) لِقَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى ( فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ )
Bab mengetahui sebelum berkata dan beramal, sebagaimana firman Allah, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Rabb yang haq disembah melainkan Allah.
فَبَدَأَ بِالْعِلْمِ ،
Allah memulai ayat ini dengan kata ilmu.
 وَأَنَّ الْعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ - وَرَّثُوا الْعِلْمَ - مَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ ،
Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi, mereka telah mewariskan ilmu. Dan barang siapa yang mengambil ilmu dari ulama maka hendaklah ia mengambilnya dengan sempurna.
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ بِهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ .
Dan barang siapa yang berjalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju ke surge. Allah berfirman :
وَقَالَ جَلَّ ذِكْرُهُ ( إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ )
Sesungguhnya orang-orang yang takut di antara hamba-hambnya adalah para ulama.
وَقَالَ ( وَمَا يَعْقِلُهَا إِلاَّ الْعَالِمُونَ )
Dan Allah berfirman, dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu,
( وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِى أَصْحَابِ السَّعِيرِ ) .
dan firmannya, dan mereka berkata sekiranya kami mendengar dan memikirkan peringatan itu niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.
وَقَالَ ( هَلْ يَسْتَوِى الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ ) .
dan juga firmannya, adakah sama orang-orang yang mengetahui dan tidak mengetahui,
وَقَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ ، وَإِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ » .
Nabi saw bersabda, barang siapa yang Allah menghendaki kebaikan, niscaya dia akan memberi pemahaman kepadanya. Sesungguhnya ilmu itu diperoleh dengan belajar.
وَقَالَ أَبُو ذَرٍّ لَوْ وَضَعْتُمُ الصَّمْصَامَةَ عَلَى هَذِهِ وَأَشَارَ إِلَى قَفَاهُ - ثُمَّ ظَنَنْتُ أَنِّى أُنْفِذُ كَلِمَةً سَمِعْتُهَا مِنَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَبْلَ أَنْ تُجِيزُوا عَلَىَّ لأَنْفَذْتُهَا .
Abu Zarr berkata, seandainya kalian meletakkan pedang di sini ia menunjuk ke arah tengkuknya, kemudian kalian berpikir sesungguhnya saya akan menyampaikan kalimat yang telah aku dengar dari Rasulullah saw sebelum kalian memperbolehkan aku, sungguh aku akan mengerjakannya.
وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ ( كُونُوا رَبَّانِيِّينَ ) حُكَمَاءَ فُقَهَاءَ .
Ibnu Abbas berkata, firman Allah, jadilah kamu sekalian Rabaniyyun, maksudnya adalah para ulama dan fuqoha,
وَيُقَالُ الرَّبَّانِىُّ الَّذِى يُرَبِّى النَّاسَ بِصِغَارِ الْعِلْمِ قَبْلَ كِبَارِهِ . 27/1
ada yang berpendapat rabbani adalah orang yang mendidik manusia dengan ilmu pada waktu kecil sebelum menginjak masa dewasa.

سنن أبى داود - (ج 11 / ص 68)
3666 - حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ حَدَّثَنَا سُرَيْجُ بْنُ النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ عَنْ أَبِى طُوَالَةَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مَعْمَرٍ الأَنْصَارِىِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ». يَعْنِى رِيحَهَا.
__________
معانى بعض الكلمات :
العرف : الرائحة
Barang siapa yang mempelajari suatu ilmu yang seharusnya ilmu itu dipergunakan untuk mengharap wajah Allah, namun ia tidak memperlajarinya kecuali untuk memperoleh materi dunia, maka ia tidak mencium wewangian surga.

سنن الترمذى - (ج 10 / ص 159)
2866 - حَدَّثَنَا أَبُو الأَشْعَثِ أَحْمَدُ بْنُ الْمِقْدَامِ الْعِجْلِىُّ الْبَصْرِىُّ حَدَّثَنَا أُمَيَّةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ يَحْيَى بْنِ طَلْحَةَ حَدَّثَنِى ابْنُ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُجَارِىَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيُمَارِىَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَدْخَلَهُ اللَّهُ النَّارَ ». قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ لاَ نَعْرِفُهُ إِلاَّ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ. وَإِسْحَاقُ بْنُ يَحْيَى بْنِ طَلْحَةَ لَيْسَ بِذَاكَ الْقَوِىِّ عِنْدَهُمْ تُكُلِّمَ فِيهِ مِنْ قِبَلِ حِفْظِهِ.
Barang siapa menuntut ilmu untuk mendebat orang-orang bodoh, atau untuk membanggakan diri di hadapan para ulama, atau untuk menarik perhatian manusia agar cenderung kepadanya, niscaya akhir baginya adalah neraka.

175. Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), Maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.

176. Dan kalau Kami menghendaki, Sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah. Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
            Ayat di atas mengabarkan kepada kita tentang seorang alim dari kaum Yahudi yang bernama Bal'am bin Baurah. Ia belajar dan mendapatkan ilmu dari Musa alaihissallam. Suatu ketika Musa mengutus Bal'am bin Baurah untuk berdakwah kepada kaum Madyan untuk mengajak mereka menuhankan hanya Allah swt sang pencipta langit dan bumi dan apa yang ada pada keduanya. Tetapi ketika ia menyampaikan dakwahnya, kaum Madyan memberikan tawaran yang sangat menggiurkan, bahwa dia akan diberikan harta dan akan dinikahkan dengan wanita yang sangat cantik, dengan syarat dia tidak meneruskan dakwahnya kepada kaum Madyan, yang menyembah selain Allah.
            Ternyata Bal'am terpengaruh dengan tawaran yang menggiurkan tersebut. Air liurnya mulai keluar, mula-mula  ia hanya pikir-pikir, lalu mempertimbangkan dalam batin, ikut Allah atau ikut setan? Berat Musa atau harta? Dan pilih dunia atau pilih akherat? Terdorong oleh nafsu, akhirnya ia memutuskan untuk memilih setan, harta, dan dunia. Sejak itu derajatnya jatuh ke titik yang sangat rendah dan nista. Kakinya yang semula kokoh, berjalan di atas petunjuk Allah, telah terpeleset dan jatuh ke kubangan hawa nafsu yang sangat menjijikkan, ia kebingungan di muka bumi karena dipermainkan oleh hawa nafsu setan. Ia berguling-guling di atas pasir setelah sebelumnya sebagai orang yang sangat mulia dan terhormat.

16596 - حَدَّثَنَا بَكْرُ بن سَهْلٍ الدِّمْيَاطِيُّ، حَدَّثَنَا نُعَيْمُ بن حَمَّادٍ، ح وَحَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بن عَلِيٍّ الصَّائِغُ الْمَكِّيُّ، حَدَّثَنَا مَهْدِيُّ بن جَعْفَرٍ الرَّمْلِيُّ، قَالا: حَدَّثَنَا ضَمْرَةُ بن رَبِيعَةَ، عَنِ ابْنِ شَوْذَبٍ، عَنْ مَطَرٍ الْوَرَّاقِ، عَنْ شَهْرِ بن حَوْشَبٍ، عَنْ مَعْدِي كَرِبٍ، عَنْ مُعَاذِ بن جَبَلٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"أَخْوَفُ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي ثَلاثٌ: رَجُلٌ قَرَأَ كِتَابَ اللَّهِ، حَتَّى إِذَا رَأَيْتَ عَلَيْهِ بَهْجَةً، وَكَانَ عَلَيْهِ رِدَاءُ الإِسْلامِ أَعَارَهُ اللَّهُ إِيَّاهُ اخْتَرَطَ سَيْفَهُ وَضَرَبَ بِهِ جَارَهُ، وَرَمَاهُ بِالشِّرْكِ"، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، الرَّامِي أَحَقُّ بِهَا أَمِ الْمَرْمِيُّ؟ قَالَ:"الرَّامِي، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ سُلْطَانًا، فَقَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَكَذَبَ لَيْسَ لِخَلِيفَةٍ أَنْ يَكُونَ جُنَّةً دُونَ الْخَالِقِ وَرَجُلٌ اسْتَخَفَّتْهُ الأَحَادِيثُ، كُلَّمَا قَطَعَ أُحْدُوثَةً حَدَّثَ بِأَطْوَلَ مَنْهَا، إِنْ يُدْرِكِ الدَّجَّالَ يَتْبَعْهُ"
Dari  Muadz bin Jabbal ra, sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda, aku mengkhawatirkan tiga orang dari kalangan ummatku.
رَجُلٌ قَرَأَ كِتَابَ اللَّهِ، حَتَّى إِذَا رَأَيْتَ عَلَيْهِ بَهْجَةً، وَكَانَ عَلَيْهِ رِدَاءُ الإِسْلامِ أَعَارَهُ اللَّهُ إِيَّاهُ اخْتَرَطَ سَيْفَهُ وَضَرَبَ بِهِ جَارَهُ، وَرَمَاهُ بِالشِّرْكِ"، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، الرَّامِي أَحَقُّ بِهَا أَمِ الْمَرْمِيُّ؟ قَالَ:"الرَّامِي
Pertama : Orang yang rajin membaca kitabullah, tetapi ketika melihat kesenangannya, dan ia senang mengenakan selendang Islam yang dipinjamkan Allah kepadanya. Ia menghunuskan pedangnya lalu dipukulkan kepada tetangganya, dan menuduhnya berbuat syirik. Ada shohabat yang bertanya, Ya Rasulullah yang menuduh atau dituduh yang pantas disebut sirik? Beliau menjawab yang menuduh.
وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ سُلْطَانًا، فَقَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَكَذَبَ لَيْسَ لِخَلِيفَةٍ أَنْ يَكُونَ جُنَّةً دُونَ الْخَالِقِ
Kedua : Orang yang diberi kekuasaan oleh Allah tetapi dengan congkak ia berkata, siapa yang taat kepadaku berarti taat kepada Allah, dan siapa yang durhaka kepadaku berarti ia durhaka kepada Allah, ia berdusta, karena ia bukan kholifah bagi Allah yang Maha Pencipta.
وَرَجُلٌ اسْتَخَفَّتْهُ الأَحَادِيثُ، كُلَّمَا قَطَعَ أُحْدُوثَةً حَدَّثَ بِأَطْوَلَ مَنْهَا، إِنْ يُدْرِكِ الدَّجَّالَ يَتْبَعْهُ"
Ketiga : Orang yang meremehkan hadits, jika  haditsnya disangkal, ia malah menceritakan hadits yang lebih panjang lagi, seandainya ia mendapati nanti adanya dajjal ia pasti mengikutinya. المعجم الكبير للطبراني - ج 14 / ص 497
Khutbah Ke 2

فَشَبَّهُ سُبْحَانَهُ مَنْ أَتَاهُ كِتَابَهُ وَعَلَّمَهُ الْعِلْمَ الذي مَنَعَهُ غَيْرُهُ فَتَرْكُ الْعَمَلِِِ بِهِ وَاتَّبَعُ هَوَاهُ وآثرُ سُخْطِ اللهِ عَلىَ رِضَاهُ وَدُنْيَاهُ على آخِرَتِهِ والْمَخْلُوْقُ على الْخَاِلقِ بِالْكَلْبِ الذي هو مِنْ أَخْبَثُ الْحَيَوَانَاتِ وَأَوْضَعُهَا قَدْرًا وأخَسُّهَا نَفْسًا وَهِمَّتُهُ لا تَتَعَدَّى بِطَنَهُ وأَشَدُّهَا شَرِّهَا وحِرْصًا ومِنْ حِرْصِهِ
Ibnu Qoyyim berkomentar, tepat sekali Allah swt menyamakan orang yang yang mengerti Al Qur'an diberinya ilmu namun tidak mau mengamalkannya, tetapi malah lebih suka menuruti hawa nafsunya, yang lebih memilih murka Allah dari pada ridhonya, yang lebih memilih dunia dari pada akherat, dan lebih condong kepada makhluk dari pada kepada Kholiq dengan anjing sebagai binatang yang paling rendah, paling rakus, dan paling kikir dan paling jahat. التفسير القيم لابن القيم - ج 1 / ص 442

17830- وعن ابن عمر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
"ما ذَئْبَانِ ضَارِيَان فِي حَظِيْرَةِ يَأْكُلاَنِ وَيَفْسِدَانِ بِأَضْرِ فِيْهَا مِنْ حُبِّ الشَّرْفِ وَحُبِّ الْمَالِ في دِيْنِ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ".
Dari Ibnu Umar ia berkata, Rasulullah saw bersabda, dua ekor serigala buas yang tidak makan di sebuah kandang domba dan merusak tanah di dalamnya, tidak lebih membahayakan agama seorang muslim daripada mencintai kedudukan dan mencintai harta. مجمع الزوائد ومنبع الفوائد . محقق - (ج 11 / ص 145)
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِى دِينِى وَدُنْيَاىَ وَأَهْلِى وَمَالِى اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى اللَّهُمَّ احْفَظْنِى مِنْ بَيْنِ يَدَىَّ وَمِنْ خَلْفِى وَعَنْ يَمِينِى وَعَنْ شِمَالِى وَمِنْ فَوْقِى وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِى
. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.

صحيح مسلم - (ج 8 / ص 224)
7674 - حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ وَإِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَأَبُو كُرَيْبٍ - وَاللَّفْظُ لأَبِى كُرَيْبٍ - قَالَ يَحْيَى وَإِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا وَقَالَ الآخَرُونَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ عَنْ شَقِيقٍ عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ قِيلَ لَهُ أَلاَ تَدْخُلُ عَلَى عُثْمَانَ فَتُكَلِّمَهُ فَقَالَ أَتُرَوْنَ أَنِّى لاَ أُكَلِّمُهُ إِلاَّ أُسْمِعُكُمْ وَاللَّهِ لَقَدْ كَلَّمْتُهُ فِيمَا بَيْنِى وَبَيْنَهُ مَا دُونَ أَنْ أَفْتَتِحَ أَمْرًا لاَ أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ أَوَّلَ مَنْ فَتَحَهُ وَلاَ أَقُولُ لأَحَدٍ يَكُونُ عَلَىَّ أَمِيرًا إِنَّهُ خَيْرُ النَّاسِ. بَعْدَ مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « يُؤْتَى بِالرَّجُلِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُلْقَى فِى النَّارِ فَتَنْدَلِقُ أَقْتَابُ بَطْنِهِ فَيَدُورُ بِهَا كَمَا يَدُورُ الْحِمَارُ بِالرَّحَى فَيَجْتَمِعُ إِلَيْهِ أَهْلُ النَّارِ فَيَقُولُونَ يَا فُلاَنُ مَا لَكَ أَلَمْ تَكُنْ تَأْمُرُ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَى عَنِ الْمُنْكَرِ فَيَقُولُ بَلَى قَدْ كُنْتُ آمُرُ بِالْمَعْرُوفِ وَلاَ آتِيهِ وَأَنْهَى عَنِ الْمُنْكَرِ وَآتِيهِ ».
__________
معانى بعض الكلمات :
الأَقتاب : جمع القتب وهو الأمعاء
Dari Abu Umamah ia berakata, Rasulullah saw bersabda, kelak pada hari kiamat akan di datangkan seorang alim yang jahat. Ia dilemparkan ke dalam neraka dan ia berputar-putar membawa ususnya seperti keledai berputar pada gilingan. Seorang  bertanya, bagaimana anda mengalami nasib seperti ini? Padahal kami mendapatkan petunjuk melalui anda? Ia pun menjawab, aku mengerjakan apa yang kalian aku larang mengerjakannya.
            Hilal bin Ala bertutur, menuntut ilmu itu sulit, menjaganya lebih sulit, mengamalkannya lebih sulit dari pada menjaganya, selamat darinya lebih sulit dari pada mengamalkannya.