Alamat :

بسم الله الرحمن الرحيم

Majelis Ta’lim

AL-KAAFUUR

الكافور

ان الابراريشربون من كاس كان مزاجها كا فورا    الانسان : ه

DESA PAMULIHAN KECAMATAN PAMULIHAN – SUMEDANG TELP : (022)7911943

Rabu, 08 Juni 2011

Tabarruk kepada Ulama

Tabarruk kepada Ulama

31. Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah[639] dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (At Taubah)

13673- حدثنا عَلِيُّ بن عَبْدِ الْعَزِيزِ، حَدَّثَنَا أَبُو غَسَّانَ مَالِكُ بن إِسْمَاعِيلَ، وَابْنُ الأَصْبَهَانِيِّ. ح وَحَدَّثَنَا أَبُو حُصَيْنٍ الْقَاضِي، حَدَّثَنَا يَحْيَى الْحِمَّانِيُّ، قَالُوا: حَدَّثَنَا عَبْدُ السَّلامِ بن حَرْبٍ، أنا غُطَيْفُ بن أَعْيَنَ مِنْ أَهْلِ الْجَزِيرَةِ، عَنْ مُصْعَبِ بن سَعْدٍ، عَنْ عَدِيِّ بن حَاتِمٍ، قَالَ: أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي عُنُقِي صَلِيبٌ مِنْ ذَهَبٍ، فَقَالَ:"يَا عَدِيُّ اطْرَحْ هَذَا الْوَثَنَ مِنْ عُنُقِكَ"، فَطَرَحْتُهُ، فَانْتَهَيْتُ إِلَيْهِ وَهُوَ يَقْرَأُ سُورَةَ بَرَاءَةٌ، فَقَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ:
Dari Ady bin Hatim, bahwa dirinya mendatangi Nabi saw dan di lehernya ada kalung salib terbuat dari emas. Kemudian Nabi saw bersabda, buang berhala yang ada di lehermu itu wahai Adi, akupun membuangnya.  Kemudian aku mendekati beliau dan aku  mendengar Rasulullah saw membacakan:

اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
31. Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah[639] dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
فَقُلْتُ: إِنَّا لَسْنَا نَعْبُدُهُمْ،
Maka kukatakan kepada beliau saw, sesungguhnya kami tidak menyembah mereka,
فَقَالَ:"أَلَيْسَ يُحَرِّمُونَ مَا أَحَلَّ اللَّهُ فَتُحَرِّمُونَهُ وَيُحِلُّونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ، فَتَسْتَحِلُّونَهُ؟"قُلْتُ: بَلَى، قَالَ:"فَتِلْكَ عِبَادَتُهُمْ",
Beliau bertanya, bukankah mereka mengharamkan apa-apa yang dihalalkan oleh Allah sehingga kalian juga mengharamkannya, mereka menghalalkan apa-apa yang diharamkan oleh Allah sehingga kalian menghalalkannya. Maka kujawab, ya benar. Beliau bersabda lagi, demikian itulah penyembahan terhadap  mereka. المعجم الكبير للطبراني - ج 12 / ص 7

قوله : " إنا لسنا نعبدهم " . أي : لا نعبد الأحبار والرهبان ، ولا نسجد لهم ولا نركع ولا نذبح ولا نَنْذَرُهم لهم  
Ungkapan inna lasna na'buduhum, sesungguhnya kami tidak menyembah mereka, yakni kami tidak menyembah orang-orang alim dan para rahib, kami juga tidak pernah sujud kepada mereka, tidak rukuk kepada mereka, tidak menyembelih, tidak bernadzar kepada mereka. القول المفيد على كتاب التوحيد - (ج 2 / ص 106)
قوله : " فتلك عبادتهم " . وَوَجْهُ كَوْنِهَا عِبَادَةٌ : أن من معني العبادة الطاعة ، وطاعةٌ غَيْرُ اللهِ عِبَادَةُ الله عِبَادَةٌ للمُطَاعِ
Ungkapan fatilka 'abadatuhum, demikian itulah penyembahan terhadap mereka, demikianlah yang dinamakan ibadah, bahwa sebagian dari makna ibadah adalah ketaatan, dan ketaatan kepada selain Allah adalah ibadah kepada apa-apa yang ditaati.
بير للطبراني - (ج 12 / ص 7)

حَدَّثَنِى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ قَالَ أَخْبَرَنِى الزُّهْرِىُّ قَالَ أَخْبَرَنِى عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ عَنِ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ وَمَرْوَانَ................................
قَالَ فَوَاللَّهِ مَا تَنَخَّمَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - نُخَامَةً إِلاَّ وَقَعَتْ فِى كَفِّ رَجُلٍ مِنْهُمْ فَدَلَكَ بِهَا وَجْهَهُ وَجِلْدَهُ ،
Dia perawi berkata, Demi Allah tidaklah Rasulullah saw membuang ludah melainkan jatuh di telapak tangan salah seorang dari mereka, lalu digosokkan ke wajah dan kulitnya,
وَإِذَا أَمَرَهُمُ ابْتَدَرُوا أَمْرَهُ ،
jika beliau memerintahkan sesuatu kepada mereka, niscaya mereka segera melakukannya.
وَإِذَا تَوَضَّأَ كَادُوا يَقْتَتِلُونَ عَلَى وَضُوئِهِ ، وَإِذَا تَكَلَّمَ خَفَضُوا أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَهُ ، وَمَا يُحِدُّونَ إِلَيْهِ النَّظَرَ تَعْظِيمًا لَهُ
Jika beliau berwudhu, maka mereka hampir-hampir saling membunuh untuk mendapatkan sisa air wudhu beliau, apabila mereka berbicara, niscaya mereka merendahkan suara di hadapan beliau, mereka tidak pernah menatap beliau dengan tajam karena mengagungkan beliau. صحيح البخارى - ج 10 / ص 77

6202 - وَحَدَّثَنِى مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا حُجَيْنُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ - وَهُوَ ابْنُ أَبِى سَلَمَةَ - عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِى طَلْحَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- يَدْخُلُ بَيْتَ أُمِّ سُلَيْمٍ فَيَنَامُ عَلَى فِرَاشِهَا وَلَيْسَتْ فِيهِ -
Dari Anas bin Malik ia berkata, Bahwa Nabi saw dulu suka berkunjung ke rumah Ummu Sulaim dan tidur di tempat tidurnya pada saat ia tidak berada di rumah, suatu hari ketika Rasulullah saw tidur di rumahnya dan ia tidak berada di rumah.
 قَالَ - فَجَاءَ ذَاتَ يَوْمٍ فَنَامَ عَلَى فِرَاشِهَا فَأُتِيَتْ فَقِيلَ لَهَا هَذَا النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- نَامَ فِى بَيْتِكِ عَلَى فِرَاشِكِ - قَالَ - فَجَاءَتْ وَقَدْ عَرِقَ وَاسْتَنْقَعَ عَرَقُهُ عَلَى قِطْعَةِ أَدِيمٍ عَلَى الْفِرَاشِ فَفَتَحَتْ عَتِيدَتَهَا فَجَعَلَتْ تُنَشِّفُ ذَلِكَ الْعَرَقَ فَتَعْصِرُهُ فِى قَوَارِيرِهَا
Seseorang berkata, Rasulullah saw sedang tidur di rumahmu, beliau berbaring di tempat tidurmu. Ummi Sulaim segera pulang. Pada saat itu tubuh Rasulullah saw berkeringat. Ummi Sulaim kemudian mengumpulkan keringat Rasulullah saw dalam sepotong kulit, kemudian memerasnya dan memasukkannya ke dalam sebuah botol, setelah itu ia menyimpannya dalam kotak perhiasan.
فَفَزِعَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « مَا تَصْنَعِينَ يَا أُمَّ سُلَيْمٍ ». فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ نَرْجُو بَرَكَتَهُ لِصِبْيَانِنَا قَالَ « أَصَبْتِ ».
Rasulullah saw terkejut dan bertanya kepadanya, Apa yang engkau lakukan? Duhai Rasulullah kami mengharapkan keberkahan keringatmu untuk anak-anak kami, Beliau bersabda kamu benar (sesuai). صيح مسلم - (ج 7 / ص 81)

An Nawawi rhm menyebutkan  dalam Syarah Muslim, Ummu Sulaim dan saudaranya Ummu Haram rh adalah bibi Rasulullah saw termasuk mahram baik karena susuan maupun karena nasab maka halal bagi beliau berduaan dengan keduanya, beliau terkadang memasuki rumahnya.

قوله: "تبرك"، تَفَعَّلَ مِنَ الْبَرَكَةِ، وَالْبَرَكَةُ: هِيَ كَثْرَةُ الْخَيْرِ وَثُبُوْتِهِ، وَهِيَ مَأْخُوْذَةٌ مِنَ الْبِرْكَةِ بِالْكَسْرِ، والْبِرْكَةُ: مُجَمِعُ الْمَاءِ، وَمُجَمِعُ الْمَاءِ يَتَمَيَّزُ عَنْ مَجْرَى الْمَاءِ بِأَمْرَيْنِ الْكَثْرَةِ وَ الثُّبُوْتِ
Tabarraka merupakan bentukkan dari wazan Tafa'ala dari Al Barakah, makna Al Barokah ialah banyaknya kebaikan dan ketetapannya, yang diambil dari kata Al birkah, yaitu tempat berhimpunnya air memiliki keistimewaan dari pada tempat aliran air, karena dua hal, jumlahnya yang banyak dan tetap.
والتَّبَرَكُ طَلَبُ الْبَركَة
Makna tabarruk ialah mencari barokah.
وطلب البركة لا يخلو من أمرين:
Sementara mencari barokah itu tidak lepas dari dua hal.
أَنْ يَكُوْنَ التَّبَرَك بِأَمْرِ شَرْعِي مَعْلُوْمٌ، مِثْلُ الْقُرْآنِ، قَال تَعَالَى: كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكاً
Tabarruk dengan sesuatu yang syar'i dan diketahui secara pasti, seperti Al Qur'an sebagaimana firman Allah. Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu dengan Barokah (shad : 29)
فَمِنْ بَرَكَتِهِ أَنْ مَنْ أَخَذَ بِهِ حَصَلَ لَهُ الْفَتْحُ، فَأَنْقَذَ اللهُ بِذَلِكَ أَمَماً كَثِيْرَةً مِنَ الشِرْكِ،
Di antara barokah Al Qur'an, siapa yang mengambilnya maka dia akan mendapat pertolongan. Melalui Al Qur'an in,i Allah telah banyak menyelamatkan umat dari kesyirikan.

،وَمِنْ بَرَكَتِهِ أَنَّ الْحَرْفَ الْوَاحِدَ بِعَشْرٍ حَسَنَاتٍ، وَهَذَا يُوَفَّرَ لِلْإِنْسَانِ الْوَقْتِ وَالْجِهَدِ، إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ مِنْ بَرَكَاتِهِ الْكَثشيْرَةٌ.
Di antara barokah Al Qur'an, setiap satu huruf yang dibaca mendatangkan sepuluh kebaikan. Banyak waktu dan usaha yang dapat dilakukan manusia untuk mendapatkan kebaikan yang melimpah ini, di samping barokah-barokah yang lain.

أَنْ يَكُوْنُ بِأَمْرِ حَسِي مَعْلُوْمٌ، مِثْلُ: التَّعْلِيْمُ، وَالدُّعَاءُ، وَنَحْوُ، فَهَذاَ الرَّجُلُ يَتَبَرَّكَ بِعَمَلِهِ وَدَعْوَتِهِ إِلَى الْخَيْرِ،
Tabarruk dengan sesuatu yang diketahui secara jelas, seperti pengajaran, doa dan sejenisnya. Seseorang bertabarruk dengan ilmu dan doanya kepada kebaikan.
فَيَكُوْنُ هَذَا بَرَكَةٌ لأَنَّنَا نَلِنَا مِنْهُ خيراً كثيراً.
Hal ini menjadi barokah karena dengan ilmu dan doa itu kita memperoleh banyak kebaikan.
فَإِنَّ اللهَ يَجْرِي عَلىَ بَعْضِ النَّاسِ مِنْ أُمُوْرِ الْخَيْرِ مَا لاَ يُجْرِيْهِ عَلىَ يَدِ الآَخَرِ.
Allah  mendatangkan kebaikkan lewat sebagian orang yang tidak didatangkan lewat orang lain
وَهُنَاكَ بَرَكَاتٌ مَوْهُوْمَةٌ بَاطِلَةٍ،
Di sana banyak barokah yang dibayangkan dan batil.
 مِثْلُ مَا يَزْعُمُهُ الدَّجَالونَ: أَنَّ فلاناً الْمَيْتِ الذي يَزْعُمُوْنَ أَنَّهُ وَلِيٌّ أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ بَرَكَتِهِ وَمَا أَشْبَهُ ذَلِكَ، فهذه بَرَكَةٌ بَاطِلَةٌ، لا أَثَرَ لَهَا،
Seperti perkataan para dajjal, bahwa Fulan yang sudah meninggal adalah seorang wali, yang barokahnya turun kepada kalian, atau sejenis ucapan ini. Ini merupakan barokah batil, tidak ada pengaruhnya,
وَقَدْ يَكُوْنُ لِلْشَيْطَانِ أَثَرَ فِي هَذَا الأَمْرِ، لَكِنَا لا تَعَدُّوْ أَنْ تَكُوْنَ آثاراً حَسِيَّةً، بِحَيْثِ أَنْ الشيطانَ يَخَدِّمُ هذا الشيخ، فيكون في ذلك فِتْنَةٌ.
yang boleh jadi setanlah yang mendatangkan pengaruh dalam hal ini, tapi itu tidak lain dari pengaruh inderawi, karena setan membantu orang yang mengatakannya, lalu hal itu menjadi cobaan bagi manusia.
أَما كَيْفِيَةُ مَعْرُفَةٌ هَلْ هَذِهِ مِنَ الْبَرَكَاتِ الْبَاطِلَةِ أَوْ الصَحِيْحِ،
Adapun cara untuk mengetahui apakah barokah-barokah ini batil atau benar,
فَيَعْرَفُ ذَلِكَ بِحَالِ الشَّخْصِ، فإن كان من أولياءِ اللهِ الْمُتَقِيْن الْمُتَبَعِيْن لِلْسُنَّةِ الْمُبْتَعَدِيْنَ عَنْ الْبِدْعَةِ، فإن الله قد يَجْعَلُ على يَدِيْهِ مِنَ الْخَيْرِ وَالْبَرَكَةِ مَا لاَ يَحْصِلُ لِغَيْرِهِ.
hal itu dapat diketahui dari keadaan orang yang bersangkutan, jika dia termasuk wali Allah yang bertakwa, yang mengikuti As sunnah dan menjauhi bid'ah, maka Allah mendatangkan kebaikan dan barokah lewat dirinya, yang tidak didatangkan lewat orang lain. القول المفيد على كتاب التوحيد - (ج 1 / ص 137)

Ibnu Taimiyah mengomentari Hadist Ummu Sulaim di atas :
وَهَذَا خَاصٌ بِهِ صلّى الله عليه وسلّم في حياته، فلا يَقُاسُ عَلَيْهِ غَيْرُهُ.
Ini adalah kekhususan bagi Rasulullah saw ketika hidupnya, dan tidak boleh dibandingkan untuk yang selainnya. دعاوى المناوئين لشيخ الإسلام ابن تيمية - (ج 1 / ص 272)
Imam Syathibi berkata,
وهو أَنَّ الصَحَابَةَ رضي الله عنهم بَعْدَ مَوْتِهِ عليه السلام لَمْ يَقَعْ مِنْ أَحَدٍ مِنْهُم شَيْءٌ مِنْ ذَلِكَ باِلنِّسْبَةِ إِلَى مِنْ خِلَفِهِ إِذَ لَمْ يَتْرُكْ النبي صلى الله عليه و سلم بَعْدَهُ فِي الأُمَّةِ أَفْضَلُ مِنْ أبي بكر الصديق رضي الله عنه فهو كان خَلِيْفَتُهُ وَلَمْ يَفْعَلْ بِهِ شَيْءٌ مِنْ ذَلِكَ وَلا عمر رضي الله عنهما وهو كان في الأمةِ ثُمَّ كذلك عثمان ثم علي ثم سَاِئُر الصَّحَابَةِ الذين لا أحَدٌ أَفْضَلُ مِنْهُمْ فِي الْأُمَّةِ
Di kalangan para shohabat setelah kematian Nabi saw, tidak ada satupun dari mereka melakukan hal semacam itu (bertabarruk) meski kepada seseorang yang dipandang sebagai pengganti kedudukan (khilafah) Nabi saw, karena Nabi Muhammad tidak meninggalkan seseorang yang lebih baik dari pada Abu bakar As Shidiq. Dia juga dipercaya sebagai khalifahnya, akan tetapi Abu Bakar tidak pernah melakukan sama sekali perbuatan semacam itu, tidak juga Umar bin Khothob, Utsman bin Affan pun demikian, lalu Ali dan para shohabatnya, yang tidak seorang pun dari kita lebih baik dari mereka. الاعتصام - ج 1 / ص 293
  
80. Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku. (As Syu'ara)
تفسير ابن كثير - (ج 6 / ص 147)
أي: إذا وَقَعَتُ فِي مَرَضٍ فإنه لا يَقْدِرُ على شِفَائِي أَحَدٌ غَيْرُهُ
Makna hal itu berarti jika aku menderita sakit, maka tidak ada seorangpun yang kuasa menyembuhkanku selainnya sesuai dengan takdirnya.

83. Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang".
84. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.

Air Zamzam
سنن ابن ماجه - (ج 9 / ص 311)
3178 - حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُؤَمَّلِ إِنَّهُ سَمِعَ أَبَا الزُّبَيْرِ يَقُولُ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ ».


Minggu, 05 Juni 2011

Hukum Memperingati Tahun Baru Hijriyah

188- حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ ، حَدَّثَنَا أَبُو عُمَيْسٍ ، عَنْ قَيْسِ بْنِ مُسْلِمٍ ، عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ ، قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ مِنَ الْيَهُودِ إِلَى عُمَرَ فَقَالَ : يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ ، إِنَّكُمْ تَقْرَؤُونَ آيَةً فِي كِتَابِكُمْ ، لَوْ عَلَيْنَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ نَزَلَتْ ، لاتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا ، قَالَ : وَأَيُّ آيَةٍ هِيَ ؟ قَالَ : قَوْلُهُ عَزَّ وَجَلَّ : {الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي} قَالَ : فَقَالَ عُمَرُ وَاللَّهِ إِنَّي لأَعْلَمُ الْيَوْمَ الَّذِي نَزَلَتْ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَالسَّاعَةَ الَّتِي نَزَلَتْ فِيهَا عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، عَشِيَّةَ عَرَفَةَ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ.
Dari THoriq bin Syihab, ia berkata, ada seorang Yahudi yang datang kepada Umar bin Khothob, lalu Yahudi itu berkata, hai Amirul Mukminin, sesungguhnya kalian membaca sebuah ayat dalam kitab kalian, jika ayat tersebut diturunkan kepada kami, orang-orang Yahudi, niscaya kami akan menjadikan hari itu (hari turunnya ayat itu)  sebagai hari raya, Ayat yang mana itu? Tanya umar, orang Yahudi itu berkata, yaitu Firmannya

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Al Maidah : 6)
Maka Umar pun berkata, Demi Allah sesungguhnya aku telah mengetahui hari di mana ayat ini diturunkan kepada Rasulullah saw yaitu pada malam Arafah dari Jum'at. مسند أحمد - ج 1 / ص 28

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنِي إِسْمَعِيلُ بْنُ أُمَيَّةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا غَطَفَانَ بْنَ طَرِيفٍ الْمُرِّيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُا حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, ketika Rasulullah saw melakukan shaum Asyura dan beliau memerintah (para shohabat) untuk melakukannya, mereka berkata, Wahai Rasulullah sesungguhnya itu merupakan hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani. Beliau menjawab, nanti tahun depan Insya Allah kita akan melaksanakan shaum tanggal
sembilannya. Ia berkata, tetapi tahun depan itu belum datang dan Rasulullah saw telah berpulang keharibaan-Nya. (HR Muslim)

7320 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ الصَّنْعَانِىُّ - مِنَ الْيَمَنِ - عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « لَتَتْبَعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا شِبْرًا وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ » . قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى قَالَ « فَمَنْ »
Dari Abu Said Al Khudri dari Nabi saw, beliau bersabda, sungguh kalian benar-benar akan mengikuti langkah-langkah orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai mereka masuk lubang biawak pun kalian akan mengikutinya. Para shohabat berkata, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani? Beliau bersabda, siapa lagi kalau bukan mereka. صحيح البخارى - ج 24 / ص 126
          Kalender Hijriyah ditetapkan dalam masa pemerintahan Umar bin Khothab, setelah 17 tahun Hijrahnya Rasulullah saw. Keputusan itu muncul setelah dijumpai kesulitan mengidentifikasi dokumen yang tak bertahun. Hijrah Rasulullah saw akhirnya dipilih dari sekian usulan alternatif acuan tahun Islam, karena saat itulah titik awal membangun masyarakat Islam.
          Beragam informasi dijumpai di buku-buku tarikh tentang kejadian-kejadian itu. Haekal menyatakan tentang kelahiran Nabi saw terdapat berbagai perbedaan pendapat. Ada yang menyatakan lahir pada tanggal 2, 8, 9, atau 12  bulannya pun beragam, Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rajab atau Ramadhan. Tahunnya, apakah tahun Gajah, 15 tahun sebelum tahun Gajah, 30 tahun sebelum tahun Gajah, atau 70 tahun setelah tahun Gajah. (Menggagas Fiqih Astronomi, oleh Dr T Djamaluddin hal 121)

Penjelasan tentang 'Ied
عِيْدٌ bentuk jamaknya adalah     أَعْيَادٌ
Artinya nama bagi semua pertemuan umum yang biasa dilakukan secara berulang-ulang, mungkin berulang dalam setahun, atau sebulan, atau sepekan atau lainnya.
            Jadi kata Ied meliputi beberapa hal. Antara lain, hari yang berulang, seperti hari iedul fitri/adha atau hari jum'at, adanya pertemuan di dalamnya perbuatan tertentu yang dilakukan sebagai ibadah atau tradisi. Terkadang kata ied yang dikaitkan secara khusus dengan tempat tertentu ataupun tidak. Tapi semua itu bisa disebut ied.
Berkaitan dengan waktu.
حَدَّثَنَا عَمَّارُ بْنُ خَالِدٍ الْوَاسِطِيُّ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ غُرَابٍ عَنْ صَالِحِ بْنِ أَبِي الْأَخْضَرِ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ بْنِ السَّبَّاقِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ هَذَا يَوْمُ عِيدٍ جَعَلَهُ اللَّهُ لِلْمُسْلِمِينَ فَمَنْ جَاءَ إِلَى الْجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ
Sesungguhnya hari ini (Jum'at) adalah hari raya, dijadikan oleh Allah untuk kaum muslimin, dan barang siapa yang mendatangi (sholat) jum'at hendaklah ia mandi. (HR Ibnu Majah)

Terkait dengan pertemuan, perbuatan.
حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا شَهِدْتُ الْعِيدَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى قَبْلَ الْخُطْبَةِ
Dari Ibnu Abbas Ra, aku menghadiri Ied bersama Nabi saw beliau sholat sebelum melakukan khutbah. صحيح البخاري - (ج 18 / ص 229)

Terkait dengan tempat
حَدَّثَنَا سُرَيْجٌ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَتَّخِذُوا قَبْرِي عِيدًا وَلَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا وَحَيْثُمَا كُنْتُمْ فَصَلُّوا عَلَيَّ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ تَبْلُغُنِي
Janganlah kamu menjadikan kuburan sebagai tempat hari raya (pesta), dan jangalah kalian jadikan rumah kalian sebagai kuburan (tidak ada bacaan qur'an) dan di mana kalian berada sampai salawat kepadaku, sesungguh sholawat kalian akan disampaikan kepadaku. مسند أحمد - ج 17 / ص 491

Kadang kala ied itu meliputi hari dan amalan-amalan yang harus dilakukan di dalamnya.

حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ دَخَلَ أَبُو بَكْرٍ وَعِنْدِي جَارِيَتَانِ مِنْ جَوَارِي الْأَنْصَارِ تُغَنِّيَانِ بِمَا تَقَاوَلَتْ الْأَنْصَارُ يَوْمَ بُعَاثَ قَالَتْ وَلَيْسَتَا بِمُغَنِّيَتَيْنِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ أَمَزَامِيرُ الشَّيْطَانِ فِي بَيْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَذَلِكَ فِي يَوْمِ عِيدٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَبَا بَكْرٍ إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا
Dari Aisyah dia berkata, Abu Bakar masuk ke dalam rumahku, ketika itu saya sedang bersama 2 anak (budak) perempuan dari kaum Anshar pada hari Buats. Aisyah berkata,
kedua anak itu bukanlah penyanyi melihat hal itu Abu Bakar berkata, pantaskah seruling-seruling setan dibunyikan di rumah Rasulullah saw, padahal hari itu adalah hari raya? Maka Rasulullah saw pun bersabda, Wahai Abu Bakar setiap kaum memiliki hari raya dan ini adalah hari raya kita. صحيح البخاري - ج 4 / ص 9
Buats adalah nama benteng kabilah Aus.

وَفِي قَوْلِهِ " لِكُلِّ قَوْمٍ " أَيْ مِنْ اَلطَّوَائِفِ وَقَوْلُهُ " عِيدٌ " أَيْ كَالنَّيْرُوزِ وَالْمِهْرَجَانِ ، وَفِي اَلنَّسَائِيِّ وَابْنِ حِبَّانَ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ عَنْ أَنَسٍ " قَدِمَ اَلنَّبِيُّ صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْمَدِينَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا ، فَقَالَ : قَدْ أَبْدَلَكُمْ اَللَّهُ تَعَالَى بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا : يَوْمُ اَلْفِطْرِ وَالْأَضْحَى
Sabda Rasulullah saw لِكُلِّ قَوْمٍ Maksudnya adalah setiap kelompok manusia.
Adapun yang dimaksud dengan hari raya adalah hari-hari besar mereka, seperati Niruz dan Mahrajan.
Imam Nasai dan Ibnu Hibban meriwayatkan hadits shohih dari Anas :
Bahwa ketika Rasulullah saw tiba di Madinah orang-orang Madinah sedang bermain-main (bersenang-senang) pada dua hari raya tersebut. Maka Rasulullah saw bersabda, Sungguh Allah telah menggantikan kedua hari itu dengan dua hari yang lebih baik, yaitu hari raya Iedul Fitri dan Iedul Adha. فتح الباري لابن حجر - ج 3 / ص 371

Syaikh Abu Hafs Al Kabir An Nasafi berkata :
مَنْ أَهْدَى فِيهِ بَيْضَةٌ إِلَى مُشْرِكٍ تَعْظِيمًا لِلْيَوْمِ فَقَدْ كَفَرَ بِاَللَّهِ تَعَالَى
Barang siapa yang memberikan sebutir telur kepada orang musyrik dengan maksud untuk menghormati hari rayanya, maka sungguh ia telah kafir kepada Allah swt. فتح الباري لابن حجر - ج 3 / ص 371
     
Rasulullah saw melarang untuk menunaikan nazar di tempat yang dilakukan sebagai tempat perayaan orang-orang jahiliyah atau disembelih untuk selain Allah swt. Rasulullah saw bertanya kepada orang yang bernadzar akan menyembelih unta di dekat sumber air di pinggir pantai.
حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ رُشَيْدٍ حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ إِسْحَقَ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو قِلَابَةَ قَالَ حَدَّثَنِي ثَابِتُ بْنُ الضَّحَّاكِ قَالَ نَذَرَ رَجُلٌ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَنْحَرَ إِبِلًا بِبُوَانَةَ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي نَذَرْتُ أَنْ أَنْحَرَ إِبِلًا بِبُوَانَةَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ كَانَ فِيهَا وَثَنٌ مِنْ أَوْثَانِ الْجَاهِلِيَّةِ يُعْبَدُ قَالُوا لَا قَالَ هَلْ كَانَ فِيهَا عِيدٌ مِنْ أَعْيَادِهِمْ قَالُوا لَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْفِ بِنَذْرِكَ فَإِنَّهُ لَا وَفَاءَ لِنَذْرٍ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ وَلَا فِيمَا لَا يَمْلِكُ ابْنُ آدَمَ
Seseorang bernazar pada zaman Rasulullah saw, untuk memotong unta pada tempat yang bernama Buwana, kemudian ia mendatangi Nabi saw, kemudian ia berkata, saya bernazar akan memotong unta di daerah Buawana, kemudian Rasulullah saw bersabda, Apakah di dalamnya ada berhala-berhala jahiliyah yang disembah? Mereka menjawab tidak, beliau bertanya, apakah di sana diselenggarakan salah satu upacara hari raya mereka? Mereka menjawab tidak? Beliau bersabda, laksanakan nazarmu, karena nazar yang di dalamnya ada maksiat kepada Allah dan yang tidak bisa dilaksanakan manusia, tidak perlu di laksanakan. (HR Abu daud)


Dalil as sunnah yang melarang tasyabuh
حَدَّثَنَا أَبُو النَّضْرِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ ثَابِتِ بْنِ ثَوْبَانَ حَدَّثَنَا حَسَّانُ بْنُ عَطِيَّةَ عَنْ أَبِي مُنِيبٍ الْجُرَشِيِّ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُعِثْتُ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ بِالسَّيْفِ حَتَّى يُعْبَدَ اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَجُعِلَ رِزْقِي تَحْتَ ظِلِّ رُمْحِي وَجُعِلَ الذُّلُّ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِي وَمَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Rasulullah saw bersabda, aku diutus di hadapan kiamat dengan pedang, sehingga manusia hanya menyembah Allah dan tidak mempersekutukannya, dan ia jadikan rezekiku di bawah kilatan  tombakku dan ia jadikan kehinaan dan kerendahan bagi mereka yang menyalahi perintahku, dan barang siapa menyerupai suatu kaum ia termasuk golongan mereka. (Musnad Ahmad)

Dalil al qur'an yang melarang tasyabuh (meniru,menyerupai)
. أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ وَلَوْلَا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Apakah mereka mempunyai sesembahan-sesembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tidak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang zalim itu akan memperoleh azab yang pedih. (Asy Syuura : 21)

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Al Maidah : 51)

ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ(18)إِنَّهُمْ لَنْ يُغْنُوا عَنْكَ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَإِنَّ الظَّالِمِينَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِينَ
Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu sedikitpun dari (siksaan) Allah. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa. (Al Jatsiyah : 18-19)

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Al Maidah : 6)

مسند أحمد - (ج 1 / ص 28)
188- حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ ، حَدَّثَنَا أَبُو عُمَيْسٍ ، عَنْ قَيْسِ بْنِ مُسْلِمٍ ، عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ ، قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ مِنَ الْيَهُودِ إِلَى عُمَرَ فَقَالَ : يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ ، إِنَّكُمْ تَقْرَؤُونَ آيَةً فِي كِتَابِكُمْ ، لَوْ عَلَيْنَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ نَزَلَتْ ، لاتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا ، قَالَ : وَأَيُّ آيَةٍ هِيَ ؟ قَالَ : قَوْلُهُ عَزَّ وَجَلَّ : {الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي} قَالَ : فَقَالَ عُمَرُ وَاللَّهِ إِنَّي لأَعْلَمُ الْيَوْمَ الَّذِي نَزَلَتْ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَالسَّاعَةَ الَّتِي نَزَلَتْ فِيهَا عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، عَشِيَّةَ عَرَفَةَ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ.
Dari THoriq bin Syihab, ia berkata, ada seorang Yahudi yang datang kepada Umar bin Khothob, lalu Yahudi itu berkata, hai Amirul Mukminin, sesungguhnya kalian membaca sebuah ayat dalam kitab kalian, jika ayat tersebut diturunkan kepada kami, orang-orang Yahudi, niscaya kami akan menjadikan hari itu (hari turunnya ayat itu)  sebagai hari raya, Ayat yang mana itu? Tanya umar, orang Yahudi itu berkata, yaitu Firmannya

 Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Al Maidah : 6)
Maka Umar pun berkata, Demi Allah sesungguhnya aku telah mengetahui hari di mana ayat ini diturunkan kepada Rasulullah saw yaitu pada malam Arafah dari Jum'at. مسند أحمد - ج 1 / ص 28
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنِي إِسْمَعِيلُ بْنُ أُمَيَّةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا غَطَفَانَ بْنَ طَرِيفٍ الْمُرِّيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُا حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, ketika Rasulullah saw melakukan shaum Asyura dan beliau memerintah (para shohabat) untuk melakukannya, mereka berkata, Wahai Rasulullah sesungguhnya itu merupakan hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani. Beliau menjawab, nanti tahun depan Insya Allah kita akan melaksanakan shaum tanggal sembilannya. Ia berkata, tetapi tahun depan itu belum datang dan Rasulullah saw telah berpulang keharibaan-Nya. (HR Muslim)

7320 - حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ الصَّنْعَانِىُّ - مِنَ الْيَمَنِ - عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « لَتَتْبَعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا شِبْرًا وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ » . قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى قَالَ « فَمَنْ »
Dari Abu Said Al Khudri dari Nabi saw, beliau bersabda, sungguh kalian benar-benar akan mengikuti langkah-langkah orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sampai mereka masuk lubang biawak pun kalian akan mengikutinya. Para shohabat berkata, apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani? Beliau bersabda, siapa lagi kalau bukan mereka. صحيح البخارى - ج 24 / ص 126